Friday, October 30, 2009

Generasi Sidik Jari


mau tau lebih jelas nya bisa buka : http://www.facebook.com/group.php?gid=162839946718


Hari Jumat tanggal 2 oktober 2009,cuaca disini bisa dikatakan sedikit cerah, hari besar bagi bangsa Indonesia dan bagi pelajar Jakarta pada khusunya. Diakuinya batik sebagai salah satu warisan dunia dari Indonesia yang dikeluarkan oleh UNESCO. Beberapa langkah kebelakang, terjadi sedikit ketegangan antara negara kita yang tercinta ini yang terbentang dari sabang sampai merauke dengan sebuah negara yang “besar”. Tidak, aku tidak akan membicarakan ini di dalam ruangan ini. Bagi pelajar? Satu hari menjelang weekend? Sudah tentu bukan,hari ini adalah hari di mana pelajar se DKI Jakarta mendeklarasikan agar mereka di beri kebebasan dalam berpendapat dan agar pelajar mampu menghadapi tuntutan-tuntutan perubahan sebagai pelajar.Deklarasi pelajar. Ya, diakuinya batik sebagai warisan dunia dari Indonesia merupakan sebuah momentum yang pas untuk deklarasi pelajar dan selain itu mereka juga dapat membuktikkan bahwa pelajar juga dapat “bergerak” , membuktikkan pelajar dapat “berbicara”, dan membuktikkan bahwa pelajar dapat membuat “pergerakan yang dapat berbicara lantang”. Deklarasi pelajar, saatnya bersuara. Deklarasi pelajar, saatnya bergerak. Deklarasi pelajar, saatnya menggemakan suaramu.

Berawal dari bermacam-macam ide yang muncul dari kalangan pelajar, dan kemudian tak lama disusul dengan dibuatnya group dalam facebook yang menamakan diri mereka Generasi Sidik Jari. Saat group ini baru dibuat dalam jangka waktu yang relatif singkat, 2-3 hari telah mencapai 1000 orang. Dari pihak “Generasi Sidik Jari” sendiripun sedikit heran yang berbuah sebuah senyuman kecil, perkembangan yang sangat pesat. H-7, rencana deklarasi pelajar matang baru selesai dan mereka telah mengadakan beberapa kali pertemuan di tugu proklamasi ini untuk mempersiapkan deklarasi pelajar ini. Oiya, perlu diingat, deklarasi pelajar ini diadakan di tugu proklamasi di mana dua proklamator kita mengumumkan kemerdekaan bangsa Indonesia keseluruh penjuru dunia. Dari pihak internal generasi sidik jari tentunya dari pihak “pengajar” mereka timbul beberapa spekulasi tentang acara deklarasi pelajar ini ada yang mengira terdapat kegiatan politik didalamnya, ada yang tidak setuju, muncul isu demonstrasi , dan tentunya tidak sedikit yang menyetujui agar acara deklarasi pelajar ini terlaksana. Beberapa hari setelah deklarasi pelajar ini telah menunggu sebuah hari besar yang siap menyambut kita para pemuda-pemudi bangsa Indonesia. Sumpah pemuda. Mengapa deklarasi pelajar tidak dilakasanakan hari itu? memang bisa dibilang sebuah dilema, tetapi penyebaran acara deklarasi pelajar kepada beberapa pihak telah dilakukan dan momentum deklarasi pelajar juga pas dengan diakuinya batik sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia.

Kepanitiaan deklarasi pelajar ini terbentuk dan bekerja spontan. Panitia acara deklarasi pelajar ini menyusun acara yang dimulai pada pukul 16.00 hingga 18.00. tetapi, hingga pukul 11.00 beberapa panitia acara deklarasi pelajar ini menjumpai beberapa kesulitan yang dapat mereka lewati dan pada pukul 16.00 deklarasi pelajarpun dimulai dengan diramaikan oleh Barry Likumahuwa, Panji Pragiwaksono, Riri Riza yang disayangkan tidak dapat menghadiri acara deklarasi pelajar ini yang diwakilkan oleh Ginatri S.Noer, bunda Ifet, Slank dan tentunya pembacaan deklarasi pelajar ini.

Beberapa hari menjelang deklarasi pelajar, bunda Ifet yang sangat mendukung deklarasi pelajar ini agar terlaksana memberi sebuah “tantangan” kepada panitia deklarasi pelajar ini yang kurang lebih, “kalau memang kalian serius dengan deklarasi pelajar ini, kalian dapat menyusun susunan acara dalam waktu semalam”. Memang mereka –panitia acara deklarasi pelajar ini- dapat membuktikannya dan benar-benar terbukti ketika dilangsungkannya deklarasi pelajar ini. Selain itu Marsheilla sebagai pembaca deklarasi pelajar mengaku cukup deg-degan ketika membacakan deklarasi pelajar ini. Membiasakan membaca deklarasi pelajar itu sebelum dia “naik” panggung sungguh membantunya ketika membacakan sebuah semangat baru bagi pelajar. Deklarasi pelajar yang tak akan pernah dilupakan.

Jangan biarkan semangat itu luntur ditengah teriknya matahari krisis kepercayaan diri. Ingatlah kalian telah membentangkan semangat juang pelajar.

Kami pelajar yang menggugat dengan ini mengatakan:

  1. Pelajaran harus tetap merdeka untuk pertahankan tiap mahakarya
  2. Pelajar akan tetap merdeka untuk berkarakter dengan ruang gerak lurus seluas tanah airnya.
  3. Pelajar terus akan merdeka untukpersatukan tiap keberanian bicara sekuat bahasanya.

Atas nama perjuangan, untuk pelajar yang merdeka. Berk
arya.

Tugu Proklamasi, Jakarta 2 Oktober 2009
.









Jelonk is Back

apa kabar nya nih kawan2 semua nya mudah2an semua nya baik2 aja ya...
lama banget ga ngepost di blog gue ini, terakhir ceritain liburan ke singapore.. udah basi banget coyyy... kemaren pas pelajaran bahasa Indonesia gue jadi kepengen nulis lagi entah cerita apa...

belakangan ini juga gue di sibukkin sama sekolah gan, setiap pagi gue berangkat sekolah jam stgah 6, terus pulang sekolah jam 2 nyampe rumah baru jam 4 abis itu tidur sore bangun lagi jam 10 terus ngerjain tugas abis itu tidur lagi besok nya sekolah lagi , jadi agak bingung mau nulis nya kapan hahaha.. sekarang aja gue juga blank mau nulis apaan.. hahaha ntr deh post selanjutnya gue janji bakal bermutu hehehuehhue :D:D:D:D:D :sup2: